Kenangan masa silam . . .

Malam ini, saya masih terpekur menikmati tulisan-tulisan teman dari masa silam di “lepas baca”nya Bang Zulfikar  dan “Sebuah dokumenter pemikiran dan perjalanan”nya Mbak Meganingtyas bersama desiran angin malam dan guruh gemuruh petir bersahutan dengan kemerosak air hujan beradu dengan daun-daun salak dan pisang di samping kamar. Sengaja memicingkan mata melirik kiri ke kanan sampai mata terasa lelah dan perih. Saya memang suka membaca tulisan-tulisan teman masa silam, bukan cuma punya Bang Zulfikar dan Mbak Meganingtyas  tapi pernah juga punya Bang Lukman, Bang Bagir, Bang Doez, bang Andri-raf, Mbak Ana,dll jika kadang saya dapatkan tulisan-tulisan mereka di tempat curahannya yang secara sengaja maupun tidak sengaja saya temukan. Hahaa padahal banyak diantaranya menyangkut pelajaran atau mata kuliah mereka. Mereka itu satu rumpun, jebolan TKJ STEMSA 2010. Terkadang kucari juga tulisan teman lain yang lebih jauh terpisah dariku, seperti punya Mbak Elsa di elsanguin, dan teman ketika saya remaja (cihui) di Different Student ‘A’ Class with big family SMP 1 Sleman 2007 lainnya. Tentu saja saya tidak permisi “kulo nuwun” sama mereka dalam rangka mencuri-curi untuk meresapi kata demu kata yang mereka susun dan membaca semua itu. Hahaa sekalian saja sekarang saya buat pengakuan ini supaya halal!!

Bukan memata-matai karena saya mau meniru gaya tulis mereka (saya sedang tidak ikut lomba menulis), bukan memata-matai karena saya kekeringan imajinasi (walau kekeringan, saya rela menggali sumur dan mengerek timba daripada mencuri), bukan diam-diam mencuri-curi pemikiran mereka (saya menjauhkan diri dari aksi-aksi plagiat)!!! Satu alasan yang perlu digaris bawahi, ditinta merah dan distabilo hijau muda ngejreng agar terpampang jelas alasan dari saya mencuri-curi lihat karena saya hobi membaca, apapun apalagi membaca buku pelajaran…Wkwkwkwkkkk bukanlah!!! Karena saya menemukan sebuah dunia lama ketika saya tahu sebuah tulisan yang saya nikmati adalah karya teman sendiri yang saya kenal orangnya, yang dulu pernah bersama-sama senasib seperjuangan dengan saya. Rasanya seperti bernostalgia, membangun kembali puing-puing persahabatan yang dulu pernah saya rasakan manis dan getirnya bersama mereka. Kalau sudah begini jadi ingat usia, waduhh dimana sekarang uban sudah mulai tumbuh menghiasi rambut yang dulu hitam mengkilat, garis-garis keriput yang mulai tampak menghiasi lekuk-lekuk wajah saya (haha belum separah itu!!)

Menjadi hobi baru bagi saya yaitu menikmati mengenang masa muda dulu yang walau pernah merasakan susah tapi masih banyak tertawanya, bahkan ketika di penghujung perpisahan pun kita masih sempat tertawa bersama menjepret foto-foto bersama yang menyeragamkan perasaan, menyatu-padukan emosi saling berpelukan-berjabat tangan menyangga almamater yang satu dan sama seperti emosi yang tengah dirasakan satu menggelora. Hobi baru ini menjadi benar-benar rutinitas ketika setiap malam ba’da maghrib sebelum memulai aktivitas malam selalu saya sempatkan menatap wajah-wajah teman masa silam yang foto-fotonya masih tersisa di teman malamku yang setia, acer. Walau kadang merasa ‘bebeh’ untuk membuka Kalam Suci dan melantunkan beberapa ayat, rasanya tak pernah saya merasa ‘bebeh’ dengan hobi baru: menatap kejayaan masa silam. Kadang senyum terkembang dengan sendiri ketika melihan sebuah foto gadis-gadis cantik memamerkan kemolekannya dan di sana ada wajahku yang ikut unjuk gigi, yahh… ini adalah teman-teman putri yang berada di tengah sarang para lelaki (baca: STM) yaitu kami anak-anak perempuan minoritas yang pasti menjadi vitamin kelas (wkwk mekso!!), kadang air jernih yang terasa hangat menetes dari ujung pelupuk mata ketika melihat tawa-canda-kebersamaan-pertemanan-jalinan persahabatan yang semakin lama ku ingat semakin samar bayang-bayang yang dapat aku tangkap, itu saat foto yng saya lihat menggambarkan awal langkah perpisahan kita.

Menjadi dewasa tidak bisa ditawar dan merupakan fase yang wajib dijalani untuk menyempurnakan perjalanan usia yang akan kita nikmati di negeri alam raya  ini. Padahal jika boleh memilih, masa anak-anak akan jauh lebih menyenangkan untuk disinggahi, dimana tak ada beban-beban pikiran dan masalah-masalah hidup yang harus ditanggung diri ini. Kehidupan diawali dengan pertemuan-pertemuan dan pasti akan diakhiri dengan perpisahan-perpisahan dengan waktu yang jelas hanya Tuhan yang mampu menguaknya. Yang dulu milimeter kini telah centimeter, yang dulu kerdil kini telah tumbuh tinggi, yang dulu pemalu kini mau membuka diri, yang dulu kecil kini jadi besar, yang dulu kekanak-kanakan kini mencoba berlaku bijak dan dewasa. Tapi perpisahan tetaplah perpisahan. Yang dulu jadi kenangan, sekarang kehidupan dan besok adalah tujuan. Tak perlu mengungkit-ungkit yang dulu jika kita tak akan sanggup menariknya untuk kembali. Tak perlu menyisakan duka ataupun luka pada kenangan, semua ada hikmah yang bisa dipetik untuk bekal menapaki hari-hari baru. Jika hobi baru saya adalah menyenangkan bagi saya, tentu saya akan memilih untuk selalu mengenang dan mengenang apa-apa yang pernah saya lakukan di masa silam. Tapi rasanya tak akan cukup hanya dengan duduk berpasrah, diam diri hanya mengenang tanpa membangkitkan semangat perjuangan dan persahabatan yang tak akan pernah lekang oleh waktu, tak hilang terhapus hujan. Selamanya teman adalah tetap teman, tidak ada kata “mantan” untuk jalinan pertemanan yang dulu pernah bermekaran menghiasi taman hati.

7 responses to “Kenangan masa silam . . .

  1. huk s..huks..cup cup..
    ya sama juga ternyata..kadang jika kita mengenang kenangan cah tkj angkatan V ini, memang menyisakan rasa kangen yang mendalam..(weseh)..kadang juga pernah menitikkan air mata jika ingat kalian, saat sms2 dari saya tak di balas, dan saya sadar, kita sudah di sibukkan dengan kegiatan masing2..pengalaman saya mengirim pesan via sms walaupun cuma sekedar tanya kabar ke seluruh teman2 ku, tapi nyatanya, sedikit yg membalas sms2 dari saya. Tp jika ingin melihat wajah2 nang ngangenin (pd amat ya kalian..wkwkw) lwat foto2,,blum kesampaian saya..monitor ku mati..was jan..jadi yo ga isa melihat wajahmu yang imut itu us..wkwkwkwkw..
    ayo dolan

  2. T.T huk s..huks..cup cup..
    ya sama juga ternyata..kadang jika kita mengenang kenangan cah tkj angkatan V ini, memang menyisakan rasa kangen yang mendalam..(weseh)..kadang juga pernah menitikkan air mata jika ingat kalian, saat sms2 dari saya tak di balas, dan saya sadar, kita sudah di sibukkan dengan kegiatan masing2..pengalaman saya mengirim pesan via sms walaupun cuma sekedar tanya kabar ke seluruh teman2 ku, tapi nyatanya, sedikit yg membalas sms2 dari saya. Tp jika ingin melihat wajah2 nang ngangenin (pd amat ya kalian..wkwkw) lwat foto2,,blum kesampaian saya..monitor ku mati..was jan..jadi yo ga isa melihat wajahmu yang imut itu us..wkwkwkwkw..
    ayo dolan

  3. Wuahhh us.. bahasamu sekarang sastra banget..
    Jadi mikir dua kali nih. hehe
    Kebiasaan yang sama bersama komputer manisku, nyalain mau ngerjain tugas tapi mampir dulu ke folder poto. Masa itu mungkin gak pernah terulang lagi di dunia kampus ku yang tugas praktik n makalahnya bejibun. hmmm

    Keep blogging too!! [sundul si azul :D]

Tinggalkan Balasan ke andri Batalkan balasan